Definisi Kombinatorial adalah cabang matematika untuk
menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua
kemungkinan susunannya.
Kombinatorial
adalah cabang matematika yang berguna untuk menghitung jumlah penyusunan
objek-objek tanpa harus menghitung semua kemungkinan susunannya. Contoh :
Sebuah password panjangnya 6 sampai 8 karakter.
Kaidah Dasar menghitung
Dalam kombinatorial ada dua kaidah dasar yang digunakan untuk menghitung, yaitu kaidah penjumlahan (rule of sum) dan kaidah perkalian (rule of product)
Dalam kombinatorial ada dua kaidah dasar yang digunakan untuk menghitung, yaitu kaidah penjumlahan (rule of sum) dan kaidah perkalian (rule of product)
Kaidah Penjumlahan (rule of sum) Bila percobaan 1
mempunyai m hasil percobaan yang mungkin terjadi(atau memiliki sebanyak m
kemungkinan jawaban) dan percobaan 2 mempunyai n hasil percobaan yang mungkin
(atau memiliki sebanyak n kemungkinan jawaban), maka bila hanya salah satu dari
dua percobaan itu saja yang dilakukan (percobaan 1 “atau” percobaan 2), maka
terdapat m+n hasil jawaban (atau memiliki m +n kemungkinan jawaban).
Kombinatorik (Combinatoric)
adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek tanpa harus
mengenumerasi terlebih dahulu. Solusi yang ingin kita peroleh adalah jumlah
cara pengaturan objek-objek tertentu di dalam himpunannya.Terdapat dua kaidah
dasar untuk dapat memecahkan banyak masalah persoalan menghitung dalam Kombinatorial.
Kaidah tersebut adalah Kaidah Perkalian(rule of procuct) dan Kaidah Penjumlahan
(rule of sum).
Kaidah perkalian dan kaidah
penjumlahan tersebut juga dapat diperluas sehingga mengandung lebih dari dua
buah percobaan. Misalkan ada percobaan, masing-masing dengan hasil , maka hasil
yang mungkin adalah: untuk kaidah perkalian.untuk kaidah penjumlahan.
Kaidah perkalian juga telah
berkembang dan salahsatunya yang juga sering digunakan dalam Kombinatorial dan
sudah kita kenal yaitu Permutasi.
Teori Peluang
Kombinatorial dan teori peluang (probability) berkaitan sangat erat. Teori
peluang banyak menggunakan konsep-konsep dalam kombinatorial. Sebenarnya kedua
bidang ini lahir dari arena judi (gambling games)
– salah satu kasusnya adalah
menghitung peluang munculnya nomor lotre tertentu. Meskipun demikian, aplikasi
kombinatorial dan teori peluang saat ini telah meluas ke berbagai bidang ilmu
lain maupun dalam kehidupan nyata seperti ilmu statistika, fisika, ekonomi,
biologi, dan berbagai bidang ilmu lainnya.
Terminologi Dasar
Ruang Contoh (sample space)
Ruang Contoh (sample space)
Ruang Contoh dari suatu percobaan adalah himpunan semua kemungkinan hasil
percobaan yang bersangkutan.
Titik Contoh (sample point)
Titik Contoh adalah setiap hasil percobaan di dalam ruang contoh. Hasil-hasil
percobaan tersebut bersifat saling terpisah (mutually exclusive) karena dari
seluruh ruang contoh, hanya satu titik contoh yang muncul.
Definisi: Permutasi adalah jumlah urutan
berbeda dari pengaturan objek-objek.
Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian. Misalkan jumlah objek adalah n, maka urutan pertama dipilih dari n objek, urutan kedua dipilih dari n – 1 objek, urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek, … urutan terakhir dipilih dari 1 objek yang tersisa. Menurut kaidah perkalian, permutasi dari n objek adalah n(n – 1) (n – 2) … (2)(1) = n!
Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian. Misalkan jumlah objek adalah n, maka urutan pertama dipilih dari n objek, urutan kedua dipilih dari n – 1 objek, urutan ketiga dipilih dari n – 2 objek, … urutan terakhir dipilih dari 1 objek yang tersisa. Menurut kaidah perkalian, permutasi dari n objek adalah n(n – 1) (n – 2) … (2)(1) = n!
Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika
pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan
kemunculan diabaikan.
Tugas Kedua : Mata Kuliah Matematika Diskrit
1. Mengapa
perlu mempelajari kombinatorial dalam materi kuliah matematika diskrit ini ?
2. Apa
yang dimaksud dengan kombinatorial dalam perkuliahan ini ?
3. Apa
kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi dalam memahami matematika diskrit ?
4. Berikan
contoh penelitian yang telah dilakukan dalam mempelajari konsep matematika ?
Jawaban :
1. Menekankan
pentingnya kemampuan matematika merupakan tujuan utama dari pembelajaran
matematika. Salah satu tujuan utama dari pembelajaran matematika adalah mahir
dalam ilmu matematika yang meliputi; 1) pemahaman konsep; 2) keterampilan prosedural;
3) kompetensi strategis; 4) penalaran adaptif; dan 5) kepribadian produktif yaitu
kebiasaan berpikir logis terhadap matematika (Department of Elementary and
Secondary Education 2009). Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu
tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi
yang diajarkan kepada mahasiswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari
itu dengan pemahaman mahasiswa dapat lebih mengerti konsep materi pelajaran itu
sendiri. Pemahaman matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap
materi yang disampaikan oleh dosen, sebab dosen merupakan pembimbing mahasiswa untuk
mencapai konsep yang diharapkan. Mengajar pada dasarnya harus menyertakan dua
komponen utama yaitu memberi dan menerima informasi, sehingga dosen mencoba
cara yang terbaik untuk memberikan pengetahuan agar mahasiswa paham. Mahasiswa
menunjukkan pemahaman konseptual dalam matematika menurut (Balka, Hull, and
Miles 2001) jika terbukti dapat mengerti, menamai,dan menghasilkan contoh
konsep;menggunakan model yang saling berhubungan, diagram, manipulatif, dan
beragam representasi dari konsep; mengidentifikasi dan menerapkan
prinsip-prinsip; mengetahui dan menerapkan fakta dan definisi; membandingkan,
dan mengintegrasikan konsep terkait dengan prinsip-prinsip; mengakui,
menafsirkan, dan menerapkan tanda-tanda, simbol, dan istilah yang digunakan
untuk mewakili konsep.
2. Definisi
Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan
objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.
3. Dalam
hal ini mahasiswa mengalami kesalahan kesulitan dalam memodelkan kedalam bentuk
matematika. Dari data diatas diperoleh beberapa kesalahan yang dialami oleh
mahasiswa dalam menyelesaikan soal kombinatorika, yaitu :
a.Kesalahan konsep
Kesalahan konsep yang dilakukan
adalah cara menyelesaikan soal yang seharusnya menggunakan permutasi tetapi
dikerjakan dengan cara kombinasi atau bahkan sebaliknya. Selain itu, dalam
menggunakan rumus permutasi atau kombinasi kadang-kadang masih
terbalik.Kesulitan pemahaman konsep terjadi karena mahasiswacenderung menghafal
sehingga kesalahan terjadi karena mahasiswa kurang memahamikonsep secara jelas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Herholdt and Sapire
2014)kesalahan terjadi karena kurangnya pemahaman mahasiswadalam memahami
konsep.
b.Kesalahan prosedur
Kesalahan prosedur yang sering
dilakukan mahasiswa diantaranya kurang menuliskan tanda faktorial pada operasi
permutasi atau kombinasi, sehingga diperoleh hasil akhir salah. Hal ini sesuai
dengan (Brown and Skow 2016) yang menyatakan bahwa kesalahan prosedural terjadi
ketika seorang mahasiswa salah menerapkan aturan atau algoritma (yaitu, rumus
atau prosedur langkah-demi-langkah untuk memecahkan masalah).
c.Kesalahan dalam memodelkan ke dalam
bentuk matematika.
Kesalahan dalam memodelkan ke dalam
bentuk matematika sering dialami mahasiswa dalam mengerjakan soal. Dari hasil
wawancara yang telah dilakukan peneliti, mahasiswa masih bingung dalam
menterjemahkan kedalam bentuk matematika, sehingga dalam macet dalam
mengerjakan langkah berikutnya.
Pemahaman konseptual dan prosedural
yang benar merupakan landasan yang memungkinkan terbentuknya pemahaman yang
benar terhadap konsep-konsep lain yang berhubungan, konsep yang lebih kompleks,
fakta, hukum, prinsip dan teori-teori dalam matematika.
4. Pemahaman
konseptual dan prosedural yang benar merupakan landasan yang memungkinkan terbentuknya
pemahaman yang benar
terhadap konsep-konsep lain yang berhubungan, konsep yang lebih
kompleks, fakta, hukum, prinsip dan teori-teori dalam matematika.
Pemahaman suatu konsep
yang tidak benar
memungkinkan MeminimalisirKesalahan Konsep Kombinatorik melalui
Pembelajaran terbentuknya konsep-konsep lain berkaitan yang
tidak benarpulakarena bagian
dari pengetahuan matematika mencakup
topik-topik tertentu yang
meliputi pemahaman prosedur dan
konsep, yang keduanya adalah saling berhubungan. Anak pada awalnya memperoleh pengetahuan
konseptual terlebih dahulu, misalnya, melalui
penjelasan orang tua kemudian memperoleh pengetahuan prosedural melalui
praktik pemecahan masalah secara berulang.
Hal ini sesuai
pernyataan (Rittle-Johnson
and Schneider 2014) yaitu“Overall,
there is extensive evidence from a variety of mathematical domains
indicating that the
development of conceptual
and procedural knowledge
of mathematics is often iterative, with one type of knowledge supporting
gains in the other knowledge,
which in turn supports gains
in the other
type of knowledge. Conceptual
knowledge may help with the construction, selection, and appropriate
execution of problem-solving procedures.
At the same
time, practice implementing procedures
may help students
develop and deepen understanding of
concepts, especially if
the practice is
designed to make underlying concepts more apparent. Both
kinds of knowledge are intertwined and can strengthen each other over time”.
Berdasarkan pernyataan
di atas sesungguhnya matematika
menunjukkan bahwa
pengembangan pengetahuan konseptual
dan prosedural dalam
matematika sering berulang, dan
saling mendukung antara
pengetahuan yang satu dengan pengetahuan lainnya. Pengetahuan konseptual dapat
membantu dengan
mengkonstruksi, menyeleksi, dan
menyelesaikan prosedur yang
tepatdari suatu pemecahan
masalah. Pada waktu yang
bersamaan, latihan menerapkan
prosedur dapat membantu
mahasiswa mengembangkan dan
memperdalam pemahaman
tentang konsep, terutama
jika latihan ini dirancang untuk
membuat konsep yang mendasari lebih
jelas sehingga pengetahuan konseptual
dan pengetahuan procedural dapat saling memperkuat dari waktu
ke waktu.
Dalam pembelajaran matematika,
model matematika memiliki
peran penting dalam membantu mahasiswa lebih memahami
proses merubah keadaan nyata
ke dalam bahasa matematika (mathematizing). Dengan meningkatnya peran
matematika dalam dunia nyata, pendidikan matematika memerlukan arah pendidikan
yang penuh informasi dan melatih
anak berfikir kritis.Oleh
karena itudapat dikatakan
bahwa konsep dan prosedur
merupakan pondasi berfikir,
sehingga pemahaman konseptual dan prosedural
yang benar menjadi
sangat penting untuk
dimiliki. Pemahaman
konseptual dan prosedural
yang benar merupakan
landasan dalam memahami
fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan
teori-teori dalam ilmu
matematika secara benar. Selain
itu, pemahaman secara
benar akan menghasilkan
penerapan konsep yang benar
sebagai landasan untuk
memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan
perkembangan IPTEK.
sumber : LIKHITAPRAJNA. Jurnal Ilmiah. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. ISSN: 1410-8771. Volume. 18, Nomor 2, hal 67-78.
No comments:
Post a Comment